Batu, 28 Oktober 2022. Jumat ini bersamaan dengan peringatan hari sumpah pemuda bagi bangsa Indonesia. MAN Kota Batupun memperingatinya dengan kegiatan Talkshow Goes To Campus “ Meraih Mimpi Bersama Makoba” untuk seluruh siswa kelas XII. Para siswa mengikuti seluruh rangkaian acara tersebut dengan baik dan penuh semangat. Kegiatan dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur`an dan terjemahannya kemudian dilanjutkan sambutan-sambutan, acara inti dan doa. Abdul Aziz W. selaku ketua panitia dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar siswa-siswi kelas XII bisa meraih mimpi dan melanjutkan ke jenjang berikutnya dengan pilihan jurusan yang tepat. Beliau juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh panitia dari mahasiswa KPL dan siswa.
Bapak Drs. Farhadi, M.Si dalam sambutannya menceritakan bahwa beliau dimasa belajar selalu juara. Hal itu tidak didapatkan dengan bersantai-santai, tetapi dengan kerja keras dalam belajar. Beliau memberikan 5 teori sukses dalam hidup kita yaitu Belajar, Belajar, Belajar, Berdoa dan Bayar. Teori ini diperoleh dari pengalaman beliau waktu masih menjadi pelajar. Waktu itu bapak Farhadi merasakan sulitnya untuk memperoleh buku. Beliau membeli buku sendiri, lalu membacanya sampai hafal dan mencatat pertanyaan yang ditemukan dari buku. Ketika disekolah beliau akan menanyakan hal itu kepada para guru sampai puas. “Itulah kunci kesuksesan saya yaitu banyak membaca, belajar itu banyak membaca”, kata Pak Farhadi. Beliau juga berpesan kepada para siswa, “Pinter tok gak cukup, ojo medit/pelit, karena orang pelit akan dipeliti oleh Allah SWT. Makanya Jika ada temannya bertanya silahkan dibantu, karena suatu hari kalian pasti akan dibantu juga.”
Setelah sambutan-sambutan tersebut dilanjutkan dengan para pemateri Talkshow Goes To Campus “ Meraih Mimpi Bersama Makoba” yang dipandu oleh Bapak M. Alwy Maliky sebagai moderator. Pemateri pertama disampaikan oleh Bapak Wahyunanto A.N.STP.M.Eng.Ph.D Dosen Universitas Brawijaya dengan judul “Kenali Minat dan Bakat dalam Memilih Jurusan”. Beliau mengawali dengan bertanya kepada para siswa, siapa yang sudah memiliki pilihan jurusan? Beberapa dari siswa menjawab dengan penuh keyakinan, mereka akan mengambil jurusan teknik elektro UB, Kedokteran UNER, Hukum UB dan lain-lain. Ada juga yang menyampaikan bahwa orang tua menyuruh mengambil ekonomi tetapi dia berminat antropologi, orang tua kepingin anaknya masuk farmasi dan dia ingin kedokteran. Mendengar berbagai jawaban siswa Pak Wahyunanto memberikan tip untuk menghadapi semua itu, yaitu berkomunikasi dengan orang tua sebaik-baiknya agar mendapat izin untuk kuliah dijurusan yang kita inginkan. Ketika kita tidak bisa mendapatkan jurusan yang dipilih karena banyak peminat, maka jalani dulu saja pada jurusan yang ke-2 dan ternyata kalian bisa menemukan fashion di situ itulah jalan yang terbaik untuk kita. Pesan beliau, “Jika mengambil kuliah jangan ikut trend, tapi follow your fashion, follow your talent”.
Pemateri kedua disampaikan oleh Rount Maulero yang akrab disapa mas Reno ini adalah Mawapres 1 UM Mahasiswa Jurusan Bahasa Jerman. Beliau menyampaikan tentang “Peluang Memperoleh Beasiswa” belajar di perguruan tinggi. Menurutnya sebelum memasuki perkuliahan kita harus siap terlebih dahulu bekalnya yaitu mental, pengetahuan dalam informasi tentang kampus dan konsultasi kepada guru, keterampilan (mengenali bakat kita), keberanian, pantang menyerah. Setelah diterima di kampus impian maka banyak hal yang harus kita lakukan untuk mendapatkan beasiswa. Selama belajar dikampus kita harus memperluas pengalaman dalam kegiatan akademik (IPK Tinggi), kegiatan non akademik (mengikuti lomba MTQ misalnya), menambah jejaring pertemanan, ikut serta membantu sesama, memanfaatkan ilmu dan lawan prokrastinasi (menunda pekerjaan). Kunci sukses menurut beliau ada 3 yaitu kesempatan, kemauan dan kemampuan.
Setelah pemateri kedua ditutup dengan perkenalan bahasa Jerman, maka sampailah pada pemateri ketiga yaitu Bapak Faris Pasharella S,S.STP alumni MAN Kota Batu jurusan IPA. Pada awalnya bercita-cita menjadi panglima TNI dan menyadari kemampuan dari orang tua, beliau akhirnya mengambil kuliah STPN (sekolah kedinasan) yang gratis selama 4 tahun. Untuk diterima disekolah tersebut juga harus melalui proses seleksi yang sangat ketat sampai pusat. Hal itu beliau ceritakan dihadapan para siswa kelas XII untuk memotivasi mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pesan beliau untuk meraih sebuah mimpi itu kita harus tawadhu’ kepada bapak ibu guru, perbaiki hubungan dengan orang tua, jaga hubungan dengan Allah SWT, kuasai good komunikasi dengan siapa saja dan care and give. Pada intinya kesuksesan kita tidak jauh dari peran serta orang tua dan guru. (Ind&TimRed)