Kudus– Upaya MAN Kota Batu untuk menjadi madrasah mencegah korupsi dan memiliki pelayanan yang berkualitas, hari ini (15/11/2024) MAN Kota Batu melakukan studi tiru tentang penerapan Zona Integritas (ZI) di MAN 2 Kudus, sebuah langkah strategis untuk memperkuat komitmen dalam mewujudkan pelayanan publik yang bersih, transparan, dan akuntabel. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari dan menggali praktik terbaik dalam upaya mewujudkan zona integritas di lingkungan pendidikan madrasah.
Studi tiru yang dilakukan oleh MAN Kota Batu di MAN 2 Kudus ini berlangsung selama kurang lebih 4 jam. Delegasi dari MAN Kota Batu terdiri dari pimpinan dan sejumlah guru yang tergabung dalam tim Zona Intregitas (ZI). Rombongan MAN Kota Batu disambut oleh Kepala MAN 2 Kudus, Ali Musyafak beserta tim pengelola ZI di madrasah yang sudah mencapai gelar WBK tersebut.
Farhadi selaku kepala MAN Kota Batu dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan utama hadir ke MAN 2 Kudus adalah untuk menuntut ilmu dalam bidang Zona Integritas (ZI). Hal ini sebagai salah satu upaya melaksanakan program MAN Kota Batu menjadi Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Farhadi mengatakan bahwa MAN 2 Kota Kudus salah satu Madrasah yang sudah dinilai menjadi Madrasah Zona Integritas. Maka tidak akan disiakan-siakan kesempatan kali ini untuk mencari ilmu untuk lolos menjadi Madrasah Zona Integritas.
Ali Musyafak, S.Ag. M.PdI dalam sambutannya menyampaikan siap melayani para tamu dari MAN Kota Batu. Apa saja yang akan dipelajari dipersilahkan untuk diambil. Ali menjelaskan perubahan yang dilakukan MAN 2 Kudus yang salah satunya adalah program menyambut siswa dipagi hari. Setiap pagi Ali menyambut 1000 siswa untuk bersalaman. Setiap hari Jum’at ada program mengaji pukul 6.45-8.30 yang dilaksanakan di aula MAN 2 Kudus untuk seluruh siswa. Menariknya, seluruh siswa memakai seragam atasan putih bawahan sarung batik. Pada kesempatan ini pula Ali menekankan bahwa Zona Intregitas (ZI) yang menciptakan Kawasan Bebas Korupsi wajib dilaksanakan, namun begitu MAN 2 Kudus tetap mengedepankan keilmuan siswa. Maka, selain mensosialisasikan ZI kepada siswa juga memperhatikan ilmu yang diberikan kepada siswa.
Azhar Latif ST, M.Pd selaku ketua program Zona Intregitas (ZI) MAN 2 Kudus menjelaskan proses perjalanan memperoleh sertifikat ZI dan bebas Korupsi tidaklah mudah. Perubahan jumlah tim ZI yang terus berubah dari awal tahun yang berjumlah 86 orang , menurun di tahun 2021 menjadi 40 orang, tahun 2023 ada 21 orang dan tahun 2024 ada 36 orang. “Diawal kenapa tim memiliki jumlah banyak tujuannya untuk mensosialisasikan Zona Integritas (ZI). Agar semua bisa berkomitmen untuk merasa memiliki, karena gol dari ZI adalah budaya kerja yang bagus dan bertanggung jawab”, ungkap Azhar. Kurang lebih dari 100 satker sudah studi tiru ke MAN 2 Kudus dan MAN 2 Kudus memberikan semua informasi yang dibutuhkan dalam membangun zona integritas di madrasah masing-masing. Bagaimanapun, segala upaya yang dilakukan dalam membangun zona integritas ini, bisa terbukti pada saat penilaian, apakah ada perubahan pola kerja atau budaya kerja di madrasah.
Zona Integritas (ZI) merupakan sebuah inisiatif yang digagas oleh pemerintah untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam implementasinya, ZI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mendorong reformasi birokrasi di setiap lembaga, termasuk di sektor pendidikan. MAN 2 Kudus, sebagai salah satu madrasah yang telah sukses menerapkan ZI, menjadi contoh yang menarik bagi banyak lembaga pendidikan lainnya, termasuk MAN Kota Batu. Sejak awal, MAN 2 Kudus berkomitmen untuk membangun sistem yang transparan, efektif, dan berfokus pada kepuasan masyarakat, khususnya siswa dan orang tua.
Forum Guru Diskusi (FGD) menjadi salah satu kegiatan studi tiru hari ini Setelah tim MAN 2 Kudus memberikan pemaparan mengenai langkah-langkah yang telah mereka lakukan dalam membangun Zona Integritas, mulai dari komitmen pimpinan, penyusunan rencana aksi, hingga pelaksanaan program pengawasan internal yang melibatkan seluruh civitas akademika. Acara studi tiru dilanjutkan dengan Forum Guru Diskusi (FGD) di setiap bagian. Mulai dari area 1 sampai 6. Di bagian pelayanan publik, salah satu fokus utamanya adalah penerapan sistem pelaporan yang mudah diakses oleh masyarakat, serta penggunaan teknologi informasi untuk memudahkan monitoring dan evaluasi.
Penerapan Sistem Informasi dan Pelayanan Publik
Salah satu aspek yang menarik perhatian delegasi MAN Kota Batu adalah penggunaan sistem informasi yang terintegrasi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Di MAN 2 Kudus, seluruh kegiatan administrasi, mulai dari penerimaan siswa baru hingga pelaporan akademik, dilakukan melalui sistem yang dapat diakses secara online oleh orang tua dan siswa. Hal ini tidak hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga meminimalisir peluang untuk praktik-praktik korupsi.
“Program pada Madrasah kami ini merupakan program yang sudah berjalan sebelumnya, tetapi kita beri nama baru menggunakan kata akronim yang menarik. Sehingga mudah diingat dan menjadi perubahan. Misal Supervisi yang sudah biasa dilakukan oleh Kepala Madrasah maka namanya kita sebut Salah (Silaturahmi Kelas),” ujar koordinator Pelayanan Publik MAN 2 Kudus.
Beberapa poin yang menjadi sorotan hasil diskusi tersebut antara lain adalah pentingnya komitmen bersama dalam membangun zona integritas, serta tantangan dalam menjaga keberlanjutan program ini di tengah dinamika dunia pendidikan yang terus berkembang.
Delegasi dari MAN Kota Batu juga bebagi pengalaman dalam membangun budaya integritas di lingkungan madrasah dan beberapa kendala yang masih dihadapi dalam implementasi ZI. Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan di MAN Kota Batu, seperti peningkatan sistem pengaduan online, penyederhanaan prosedur administrasi, dan penguatan komunikasi antar pihak terkait.
Penutupan dan Harapan Masa Depan
Pada sesi penutupan, Farhadi Kepala MAN Kota Batu menyampaikan terima kasih kepada MAN 2 Kudus atas sambutan yang hangat dan informasi yang sangat berguna. “Kami berharap hasil dari studi tiru ini dapat kami implementasikan di MAN Kota Batu untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih transparan. Dengan semangat integritas, kami yakin kami bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan studi tiru ini diharapkan tidak hanya memberikan inspirasi bagi MAN Kota Batu, tetapi juga menjadi contoh bagi madrasah lainnya dalam mewujudkan zona integritas di sektor pendidikan. Langkah-langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten akan menghasilkan perubahan besar yang bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.