Serangkaian lomba unik dan lucu yang dilaksanakan hari ini (13/08/2024) menjadi agenda pertama Kantor Kemenag Kota Batu dalam memperingati HUT RI ke-79. Bertempat di halaman gedung PTSP MAN Kota Batu, kegiatan ini diikuti oleh 6 kontingen yang terdiri dari Kantor Kemenag Kota Batu, Dharma Wanita Kemenag Kota Batu, MAN Kota Batu, MTsN Kota Batu, MA Bilingual Kota Batu, dan Kantor Urusan Agama Kota Batu. Dengan mengambil tema “Rawe-rawe rantas, malang-malang putung. Mari kita jaga sportivitas agar hitup kita senantiasa beruntung”, acara ini diawali dengan apel dan dibuka langsung oleh Kepala Kankemenag Kota Batu, Mahsun Zain.  Mahzun membuka acara dengan menerbangkan balon merah-putih bertuliskan “Dirgahayu ke-79 Semarak Kemerdekaan Indonesia Keluarga Besar Kemenag Kota Batu”.

Dalam sambutannya, Mahsun Zain menekankan sportivitas merupakan landasan utama dalam kegiatan ini. “Kami tidak butuh pemenang pertama dan kedua, tapi yang terpenting adalah menjaga sportivitas,” tambahnya. Mahsun juga mengingatkan ada agenda kedua dalam peringatan HUT RI ke-79 ini. Selain acara lomba, ada upacara 17 Agustus yang akan dilaksankan di MAN Kota Batu. Mahsun berharap kegitan ini bisa memupuk kerukunan dan kebersamaan di lingkungan Kankemenag Kota Batu.

Di akhir apel, dibacakan janji atlet yang disambut dengan gelak tawa peserta apel karena isinya sangat tidak terduga. Dari kalimat, “Kami atlit musiman bulan Agustus 2024,” hingga “Tidak boleh tantrum ketika kalah,” janji atlit ini berisi kalimat-kalimat menggelitik lainnya.

Dalam rangka membakar semangat sebelum berlomba, kegiatan ini dilanjut dengan senam bersama. Dengan dipandu oleh Khoirul Anam, instruktur senam ternama Kota Batu, peserta apel mengikuti senam yang diiringi lagu-lagu kebangsaan dengan antusias.

Terdapat 4 lomba yang diadakan,  antara lain lomba PBB mata ditutup, sambung lagu, estafet air, dan terompah kombinasi. Perlombaan pertama PBB mata ditutup diikuti oleh 15 peserta. Sebelum berlaga, masing-masing tim menampilkan yel-yel. Di awal barisan masih tampak rapi, hingga semakin lama semakin berantakan dengan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para peserta. Tak jarang instruksi “maju jalan” membuat beberapa peserta saling bertabrakan bahkan terlempar jauh dari barisannya. Para penonton bersorak-sorai dan tertawa melihat kesalahan para peserta lomba.

Dilanjut dengan lomba terompah kombinasi yang tak kalah seru. Para peserta beradu kekompakan dalam lomba terompah, diikuti dengan kejelian para ketua satker yang berpartisipasi memasukkan topi galon berkait dalam lomba kugeruk, dan dilanjut dengan salah satu peserta yang bergoyang untuk mengeluarkan bola dari kardus. Meski tampak mudah, namun kenyataannya ada tim yang tidak bisa menyelesaikan lomba karena gagal di lomba kugeruk. Ada juga yang harus tertatih hingga jatuh berkali-kali ketika berjalan bersama di lomba terompah. Selingan lagu yang mengharuskan peserta berjoged di tengah perlombaan, juga kelucuan-kelucuan lain saat peserta beraksi, mengundang tawa yang tak henti-henti.

Lomba ketiga adalah lomba sambung lagu nasional. Undian yang berisi judul lagu menentukan lagu apa yang harus dinyanyikan oleh setiap tim. Masing-masing peserta harus menyanyikan satu baris dari lirik lagu tersebut dan dilanjutkan oleh peserta lainnya. Lantunan lagu dengan syair yang keliru juga warna-warni suara para peserta yang berlaga menyanyikan lagu berhasil menghibur penonton, membuat penonton tertawa terbahak-bahak.

 

Estafet air menjadi lomba terakhir. Meski hari sudah terik, tidak lantas menyurutkan semangat para peserta. Sebanyak 15 peserta dari setiap tim siap berbasah-basahan untuk menangkap air yang dilempar ke belakang. Poin dihitung dari jumlah bungkusan air yang bisa sampai ke kotak kardus di peserta terakhir. Menutup serangkaian lomba, panitia sengaja menambah kemeriahan acara dengan melakukan perang air. Tembakan-tembakan air berhamburan membasahi arena disambut dengan senyum Kepala Kankemenag.

Sesi terakhir adalah pengumuman pemenang. Kemenangan lomba dihitung dari akumulasi poin yang dikumpulkan oleh masing-masing tim dari keempat lomba tersebut. Dari perolehan yang didapat, Juara pertama diraih oleh Kantor Urusan Agama Se-Kota Batu. Disusul dengan Madrasah Aliyah Bilingual yang menjadi juara kedua, dan kantor Kementerian Agama Kota Batu sebagai juara ketiga. Tidak lantas kalah, tiga tim lainnya juga mendapatkan juara. MAN Kota Batu menjadi juara keempat atas perolehannya, diikuti oleh MTsN Kota Batu sebagai juara kelima, dan Dharma Wanita Kemenag Kota Batu sebagai juara keenam.

“Menang kalah yang penting foto”, menjadi semboyan lain di kegiatan ini. Di akhir acara semua kontingen berfoto bersama Bapak Kepala Kemenag Kota Batu. Bashori, sebagai perwakilah Kankemenag Kota Batu mengucapkan terimakasih kepada MAN Kota Batu selaku panitia dan tuan rumah atas terselenggaranya lomba-lomba ini dengan sangat baik.

 

Lomba Unik Dan Lucu Warnai Semarak Peringatan HUT RI ke-79 Kankemenag Kota Batu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *