Aula MAN Kota Batu — Senin pagi, (26/2/2024) terselenggara kunjungan dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Pemalang (INSIP). Kunjungan ini bagian dari program KKL (Kuliah Kerja Lapangan) FT INSIP yang bertujuan bersilaturrahmi dengan MAN Kota Batu sekaligus melakukan observasi lapangan. Farhadi selaku kepala Madrasah secara langsung menyambut dan membuka acara yang diikuti puluhan mahasiswa semester 6.
Dalam sambutannya, Farhadi memaparkan prestasi-prestasi MAN Kota Batu yang menjadi daya tarik kunjungan para mahasiswa ke madrasah ini, serta mengajak mereka mempersiapkan diri guna menjadi generasi penerus dalam bidang pendidikan. Farhadi menambahkan agar para mahasiswa juga belajar melatih kecerdasan emosi, sosial dan spiritual bukan hanya intelektual semata, sebagai bekal calon pendidik di masa depan.
Dari pihak INSIP, Srifariyati selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, mewakili Rektor yang berhalangan hadir menyampaikan sambutan dan menceritakan perkembangan institusi yang baru saja berganti nama dari STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) menjadi INSIP (Institut Agama Islam Pemalang) di awal 2024 ini. Institusi yang sekarang memiliki tiga fakultas ini (Tarbiyah, Ushuluddin dan Syariah), berdiri pada tahun 1998 dengan Fakultas Tarbiyah sebagai pelopornya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara MAN Kota Batu dan INSIP, foto bersama dan pemaparan materi “Pengenalan MAN Kota Batu” yang dibawakan oleh Yusna Affandi, Waka Kurikulum. Dalam pemaparan, Yusna mengenalkan lingkungan, program dan prestasi akademik dan non akademik yang diraih siswa di tingkat nasional maupun internasional, juga prestasi guru khususnya dalam karya tulis. Selain itu, Yusna juga menjelaskan secara detail tiga program unggulan MAN Kota Batu saat ini: program riset berbasis digital, kelas tahfidzul Qur’an dan Olimpiade bidang studi. Di akhir pemaparan, Yusna mengutip kata bijak sebagai penyemangat dan bekal mahasiswa calon pendidik:
الحَيَاةُ لَيْسَتْ عَنْ اِنْتِظَارِ العَاصِفَةِ تَمُرُّ، وَلكِنْ عَنْ تَعَلُّمِ كَيْفِيَّةِ الرَّقْصِ تَحْتَ المَطَرِ
“Hidup bukanlah tentang menunggu badai berlalu, tapi tentang belajar bagaimana menari di bawah hujan”
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan observasi lingkungan madrasah oleh para mahasiswa.