Batu, 17/10/24, MAN Kota Batu menggelar kegiatan penerimaan raport untuk siswa-siswi kelas percepatan pada semester 4 tahun pelajaran 2024/2025. Acara yang berlangsung di aula madrasah ini dihadiri oleh orang tua siswa, wali kelas, dan wakil kepala madrasah bidang kurikulum. Kelas percepatan atau akselerasi di MAN Kota Batu adalahsalah satu program unggulan di tahun ajaran 2023/2024 yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada siswa dengan kemampuan akademik di atas rata-rata untuk menyelesaikan pendidikan lebih cepat. Penerimaan raport ini menjadi momen penting bagi siswa dan orang tua untuk melihat capaian akademik siswa selama kelas XI.
Dalam sambutannya, Farhadi selaku Kepala MAN Kota Batu mengapresiasi para siswa yang telah menunjukkan prestasi gemilang. Farhadi menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara prestasi akademik dan pengembangan karakter. “Sukses bukan hanya diukur dari nilai, tapi juga dari sikap dan perilaku yang mencerminkan integritas dan tanggung jawab,” ujarnya.
Farhadi menyampaikan peningkatan jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi , dimana tahun lalu, 135 siswa-siswi MAN Kota Batu diterima perguruan tinggi negeri dan swasta. Tahun ini jumlah meningkat menjadi 279 siswa-siswi yang diterima di perguruan tinggi. 226 siswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), 55 siswa Perguruan Tinggi Swasta (PTS), 8 Siswa Perguruan Tinggi Kedinasan dan 8 siswa diperguruan tinggi luar negeri. Farhadi mengapresiasi kerjasama bapak ibu guru MAN Kota Batu dalam mendampingi para siswa ata capaian ini. Bahkan tahun inii 7 siswa diterima dijurusan kedokteran perguruan tinggi negeri maupun swasta. Farhadi menyampaikan kepada wali siswa dan siswa bahwa masuk perguruan tinggi tidak hanya mengandalkan nilai yang ada diraport saja, namun harus didukung pula dengan belajar tambahan baik di sekolah maupun luar madrasah.
Farhadi menambahkan bahwa disela persaingan yang sangat ketat, kelas percepatan bukan menjadi bangga-banggaan saja, tetapi justru menjadi tantangan MAN Kota Batu. Prosentase kelas percepatan yang diterima di perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) akan menjadi tolok ukur keberhasilan madrasah. Farhadi mendorong semua siswa kelas percepatan untuk mempersiapkan sejak saat ini untuk lebih fokus belajar, jika perlu dengan les atau tambahan belajar. Pada kesempatan kali ini Farhadi juga menyampaikan tentang kegiatan wisuda yang tidak wajib diikuti siswa-siswi percepatan. Mereka berhak memilih mengikuti wisuda atau tidak.
Yusna Affandi selaku Waka Kurikulum MAN Kota Batu dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program Satuan Kredit Semester (SKS) di kelas percepatan untuk angkatan ini adalah yang pertama dan terakhir, karena tahun berikutnya siswa-siswi yang memiliki kecerdasan istimewa akan diberikan fasilitas percepatan tersendiri. Siswa yang mengikut kelas percepatan harus memenuhi Syarat Program dengan tes psikologi 110 diatas rata-rata dan siswa yang memiliki bakat istimewa diberikan layanan percepatan atau percepatan belajar. Jika kelas percepatan sebelumnya dipilih berdasarkan SKS, maka untuk kelas percepatan mendatang dipilih berdasarkan syarat tersebut.
Pada kesempatan ini juga dihadiri oleh Aditya Wira Tribana selaku guru bimbingan konseling (BK) MAN Kota Batu. Dalam sambutannya Aditya menyampaikan startegi lulus perguruan tinggi melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi. Siswa-siswi yang sudah memenuhi syarat eligible bisa menyiapkan dengan mendiskusikan terlebih dahulu jurusan yang akan dipilih dengan guru BK dan orang tua. Siswa bisa mengecek terlebih dahulu melalui data penerimaan SNBP tahun lalu. Pilih jurusan yang jarang peminatnya dan universitas yang memiliki peluang lebih banyak. MAN Kota Batu memperoleh akreditasi A, maka memiliki jatah untuk masuk PT 40% dari jumlah siswa yang eligible. Setiap tahun antara 25-35 siswa diterima di PTN, Adit berharap tahun ini akan lebih banyak yang diterima. Para siswa akan diarahkan dengan memakai strategi pemilihan berbagai macam jurusan dan universitas. “Jangan sampai setelah diterima juga nanti mengundurkan diri, karena hal itu akan berakibat ketahun berikutnya dengan mengurangan kuota masuk perguruan tinggi tersebut” ujarnya.
Aditya juga menyampaikan terkadang siswa-siswi memilih jurusan berdasarkan teman. Hal tersebut mengurangi kemungkinan diterima karena kesamaan jurusan di Universitas yang sama. Data yang telah diberikan kepada siswa diharapkan bisa sebagai bahan berdiskusi antar orang tua dan anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi dengan jurusan sesuai keinginan. Bapak ibu wali siswa diharapkan bisa memberikan pemahaman untuk opsi-opsi jurusan yang dipilih anak-anak agar bisa diterima melalui jalur SNBP. Para wali siswa bisa membantu menentukan jurusan yang tepat bagi putra-putrinya dengan menggunakan strategi untuk berani memilih jurusan yang lebih memiliki peluang. Bahkan pada kesempatan ini Aditya juga menginformasikan ada banyak beasiswa yang diperoleh siswa-siswi baik di dalam negeri maupun luar negeri.