Batu, 9/11/24 – MAN Kota Batu kembali mengukir prestasi membanggakan dibidang riset tingkat nasional. Hari ini, penuh sukacita keluarga besar MAN Kota Batu menyambut kedatangan Arraya Raihan Arizolla dan Yassar Izaz Najwa Alfarizky yang telah berhasil meraih juara 3 di ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) tingkat nasional. Kedua siswa ini mendapatkan kalung bunga dan buket hadiah sebagai rasa kebanggaan dari madrasah. Acara penyambutan dihadiri oleh Kepala MAN Kota Batu, Farhadi, para guru, staf madrasah, santri Ma`had Al-Ulya dan orang tua dari kedua siswa tersebut. Dalam sambutannya, Farhadi menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas kerja keras serta dedikasi yang ditunjukkan oleh dua siswa kelas XII MIPA 1 ini. “Prestasi ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi madrasah, tetapi juga menginspirasi kita semua untuk terus berjuang dan mengukir prestasi dalam berbagai bidang,” ujar Farhadi. Farhadi juga menyampaikan terima kasih kepada Sukarwati Arni dan Fikri Syahir Robi selaku pembimbing sekaligus pendamping selama grand final tanggal 2-9 November di Jakarta.
Yulianah, ibu dari Araya mewakili orang tua mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh yang diberikan oleh guru pembimbing dan seluruh warga madrasah. Yulianah merasa bangga dengan Arraya dan Yassar yang berhasil membawa medali perunggu. Pasalnya mereka mempersiapkan penelitian untuk ajang ini selama berbulan-bulan. Sebagai orang tua mereka sangat mendukung setiap penelitian mereka.
Arraya dan Yassar memiliki alasan khusus mengikuti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) ini. “OPSI merupakan lomba KTI tertua dan yang paling bergengsi di Indonesia, mengikuti OPSI juga dapat membuka pintu ke universitas-universitas negeri yang kami impikan. Kami juga ingin membanggakan madrasah dan Kota Batu di bidang riset, selain itu kami juga ingin menginspirasi adik-adik kelas kami yang ingin mengikuti budaya riset ini,” ungkap Yassar. Tak tanggung-tanggun Arraya dan Yassar mengangkat isu sampah plastik yang semakin banyak di Indonesia sebagai ide penelitian mereka. Mengusung hasil penelitian dengan judul “Non-Pathogenic vs Pathogenic Fungi in 30 Days?, Head-to-Head Aspergillus glaucus dan Pleurotus ostreatus Sebagai Agen Biodegradasi Plastik“. mereka memberi solusi pengolahan sampah plastik dengan biodegradasi menjadi metode yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi polusi sampah plastik yang memang sulit untuk terurai dan mencemari lingkungan dalam waktu yang lama dengan cara yang lebih ramah lingkungan yakni biodegradasi menggunakan agen jamur. Judul ini berhasil bertanding dengan 200 judul (100 judul SMA dan 100 judul SMP) dari 23 provinsi dan sekolah luar negeri yakni dari Malaysia dan Arab Saudi (Jeddah).
Arraya dan Yassar tidak menyangka lolos sampai tahap grand final, karena OPSI memang terkenal dengan persaingannya yang sangat ketat. Mereka sangat bahagia karena lolos OPSI menjadi salah satu impian sejak awal mengikuti program riset di MAN Kota Batu. Dengan bangga mereka juga berbagi pengalaman selama berada di Jakarta mengikuti rangkaian grand final. Mulai dari penerbangan ke Jakarta sampai menyiapkan stand untuk expo dipembukaan dan juga persiapan presentasi. Hari Rabu, 6 November 2024 menurut mereka adalah hari yang paling menegangkan. ”Kami presentasi pukul 8:30, saat sebelum presentasi memang rasanya nervous, tegang dan gugup tapi hal tersebut dapat teratasi dengan motivasi baik dari pembimbing maupun diri sendiri. Akhirnya waktu kami presentasi kami pun tiba, dengan 5 juri sebagai penguji dari penelitian kami, juri penguji adalah orang yang berpengalaman di bidangnya terutama profesor dan peneliti, presentasi dilakukan selama 30 menit dengan sesi presentasi dan tanya jawab. Alhamdulillah sesi presentasi berlangsung dengan lancar baik dari presentasi maupun tanya jawab,” cerita Yassar dan Arraya.
Hari-hari berikutnya, Arraya dan Yassar menghadiri seminar tentang lomba karya ilmiah internasional yang diisi oleh Dr. rer.nat. Ir. Abu Amar, IPM dan juara lomba karya ilmiah internasional ISEF, Moza. Setelahnya, Arraya dan Yassar tidak melewatkan acara games tentang sains yang bagi mereka sangat menyenangkan. Arraya dan Yassar mengikutinya dengan baik dan mengumpulkan berbagai ilmu baru. Arraya dan Yassar baru bernafas lega setelah diumumkan berhasil meraih medali perunggu dalam bidang Fisika Terapan dan Rekayas (FTR) pada puncak acara 8 November.
Dengan semangat juara yang terus digelorakan, MAN Kota Batu berharap dapat terus melahirkan generasi muda yang berkompeten, berdedikasi, dan berdaya saing tinggi dalam kancah nasional maupun internasional. “Tetap semangat untuk peneliti-peneliti kelas riset, terutama adik kelas karena peluang tahun depan masih ada untuk menciptakan karya-karya yang lebih baik dan tentunya berpeluang untuk mendapatkan emas”, pesan Yassar dan Arraya kepada seluruh siswa kelas Riset di MAN Kota Batu.