Sabtu, 17 Desember 2022. MAN Kota Batu kembali meraih medali perak dalam lomba KIR yang diadakan oleh IYSA (Indonesia Young Scientist Association) berkolaborasi dengan Departemen Aktuaria Institute Teknologi Sepuluh Nopember. Lomba ini bertajuk Indonesia International Applied Science Olympiad (i2ASPO) yang mengajak siswa SD, SMP, SMA dan Universitas dari berbagai negara untuk dapat berkontribusi menghasilkan produk yang dapat digunakan oleh masyarakat luas. Rangkaian lomba ini dimulai pada tanggal 11 November dengan agenda pendaftaran, kemudian tanggal 20 November dilanjutkan pengumpulan extendeed abstrak, puncaknya pada 14 Desember presentasi secara online melalui zoom. Untuk ketentuan penilaian didapatkan dari extendeed abstrak dan presentasi maupun question and answer pada saat judging session.
Tim KIR yang beranggotakan Afriza Aulia Intan Fadhila (XI MIPA 3), Berlian Yafi Kania Mu’awanah (XI MIPA 1), Raicha Fathimah Al Batul (XI MIPA 2), Riko Alifsah Wali (XI IPS 2) dan Sayyidati Aisya (XI MIPA 5) tersebut, benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka menyadari bahwa perubahan dunia saat ini begitu cepat. Perubahan tersebut memberikan berbagai macam hal yang menuntut manusia untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, terutama di bidang penelitian. Menurut mereka riset cukup penting karena mampu menciptakan solusi dari permasalahan yang terjadi saat ini.
Keterbatasan waktu karena mendekati ujian PAS dan berlangsungnya lomba saat selesai ujian, bukanlah halangan bagi mereka. Dengan kemampuan mereka dalam membagi waktu, merupakan kunci agar bisa melaksanakan semua itu dengan baik. Di sela-sela ujian mereka sering berdiskusi untuk mempersiapkan presentasinya yang berjudul “Efeectiveness Test Of SOPRO (SOYA PROBIOTICS) Proccesed Soya Marinade Weste As Probiotics For Ruminants In Increasing Microbiptics Culture Of Baccilus Subtilis”. Inti materi yang mereka presentasikan adalah tentang air rendaman tempe yang dapat dijadikan sebagai pemicu mikroba selulolitik yakni Baccilus subtilis pada pencernaan ternak seperti kelinci maupun sapi. (Indah)
Rey, salah satu anggota mengungkapkan perasaannya dengan penuh senyum, “Alhamdulillah, perasaan kita bersyukur dan berbahagia, tentunya karena apa yang sudah kita usahakan selama kurang lebih 1 bulan mendapatkan hasil. Meskipun tidak mendapat gold medals tapi kita tetap bersyukur karena sudah memiliki pengalaman pada ajang lomba tingkat internasional”. Dengan lomba KIR ini, menurut mereka sangat membantu dalam menambah pengalaman dan wawasan tentang karya ilmiah, yang dapat digunakan untuk mendapatkan masukan-masukan yang lebih baik lagi dalam membuat karya ilmiah kedepannya.
Banyak pengalaman yang didapatkan dari loba KIR online ini, selain mendapat teman baru juga memperoleh ilmu baru tentang tips untuk sukses menulis karya ilmiah. “Banyak perjuangan, lomba ini bisa bikin kita terus berkreasi, selalu membuat pikiran untuk terus mengeluarkan ide-ide terbaik tentang karya ilmiah dan belajar mengatur waktu”, kata Rey. Tak lupa Rey mengucapkan terima kasih pada teman satu tim, yang sudah menyempatkan waktu untuk latihan presentasi, research, dan lain sebagainya. “Tetap semangat untuk selanjutnya dan jangan menyerah, keep humble like an oryza sativa”, pesan Rey. (Ind&TimRedAksi)
Alhamdulillah