Batu, 7 April 2023.  Racikan suplemen berbahan ampas apel karya siswi MAN Kota Batu raih medali emas pada event Karya Ilmiah Remaja Internasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Young Scientist Association (IYSA) dan Global Competition for Life Sciences (GloCoLis) pada akhir Maret  2023. Hasil karya yang berupa suplemen makanan ini berhasil mengantarkan mereka sampai ke babak grand final dan menyingkirkan peserta lain se-Indonesia pada kategori SMA/sederajat. Pada babak grand final mereka berhasil mengalahkan SMA Avicenna Cinere, Depok, yang mengusung tema inovasi pellet ikan sebagai nutrisi organik.

Tim MAN Kota Batu yang terdiri dari Sayyidati Aisya kelas XI MIPA 5, Alika Rahma Reyvaza, Arum Azzahra, Nazwa Azahra Audina dan Zulfa Salsabilla Hasan yang semuanya merupakan siswi kelas XI MIPA 1. Tema yang diangkat sebagai bahan penelitiannya adalah pembuatan suplemen makanan berbahan dasar ampas apel dan dipadukan dengan nutrisi dari ikan nila sebagai suplemen untuk menambah gizi makanan pada balita guna mencegah balita stunting (kuntet).

Fenomena balita stunting saat ini memang tengah menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan menjadi fokus utama Dinas Kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Balita stunting sendiri merupakan kondisi dimana masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.  Stunting juga menjadi salah satu faktor tinggi badan anak terhambat sehingga tidak sama dengan anak seusianya.

“Berawal dari fenomena inilah, saya dan tim berusaha untuk mencari tahu sebab-sebab stunting dan mencoba untuk menemukan solusi bagi penderita stunting,” kata Sayyidati Aisya, ketua tim MAN Kota Batu dalam perlombaan ini.

Berawal dari permasalahan tersebut, perjalanan tim ini untuk mencari solusi bagi balita stunting dimulai dengan menelusuri referensi-referensi dari buku dan internet terkait makanan yang mengandung gizi tinggi guna mencegah pertumbuhan balita stunting. Hingga pada akhirnya mereka memilih untuk memanfaatkan sisa hasil olahan apel yang dianggap masih mempunyai kandungan serat juga mineral yang tinggi dan bisa dimanfaatkan sebagai makanan penunjang bagi balita.

“Kami bekerja sama dengan Pabrik Brosem dalam proses penelitian kandungan gizi pada ampas apel yang telah diolah menjadi minuman sari apel”, imbuh Sasa panggilan akrabnya di sekolah.

Dari hasil penelitian, diperoleh  bahwa ampas apel mengandung banyak serat dan mineral yang dibutuhkan untuk balita stunting. Sementara itu untuk menyeimbangkan kandungan gizinya, suplemen makanan tersebut dicampur dengan nutrisi hewani diambil dari ikan nila yang kaya akan protein, kalsium, fosfor dan zat besi.

Kedua bahan utama itu kemudian diolah menjadi produk suplemen makanan yang berupa serbuk sebagai pelengkap nutrisi pada balita sekaligus bisa menjadi pencegah stunting. Untuk proses pembuatannya, semua bahan dikeringkan dengan cara di oven sampai benar-benar kering. Kemudian semua bahan dicampur dan dihaluskan dengan cara di blender sampai berubah bentuknya menjadi serbuk. Cara mengonsumsinya cukup dengan menambahkan suplemen tersebut pada makanan balita.

Selain bangga bisa meraih medali emas pada event Karya Ilmiah Remaja Internasional juga, keberhasilan ini juga menambah deretan prestasi dalam bidang karya ilmiah MAN Kota Batu. Harapan peneliti, produk ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar dan dapat meraih prestasi-prestasi yang lain di event-event berikutnya.

“Besar harapan kami untuk bisa membantu mencegah pertumbuhan balita stunting di wilayah sekitar tempat tinggal masing-masing dengan produk yang kami buat ini,” ujar Sasa mengakiri penjelasannya.

Cegah Balita Stunting Siswa MAN Kota Batu Ciptakan Suplemen dari Ampas Apel
Tag pada:            

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *