Rabu (02/08/23) AIDA (Aliansi Indonesia Damai), sebuah LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang bergerak dibidang perdamaian, mendatangi MAN Kota Batu untuk melaksanakan salah satu programnya yakni kampanye perdamaian di sekolah sekolah dan kampus. Yayasan AIDA didirikan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih damai melalui peran korban dan mantan pelaku terorisme. Yayasan yang cabangnya sudah menyebar di 55 kota di 21 propinsi ini, mengajak siswa-siswi untuk berdis
kusi dan menonton film dokumenter yang dibuat AIDA sebagai salah satu sarana menyuarakan perdamaian. Dengan tajuk Diskusi Film Tangguh “Belajar Bersama Menjadi Genersi Tangguh”, AIDA menampilkan film yang mengisahkan tentang perdamaian antara pelaku dan korban terorisme.
Menurut Muhammad Najib, ketua yayasan AIDA di Malang, kampanye ini bertujuan untuk menghindarkan generasi muda saat ini untuk terhindar dari hal-hal yang berbau kekerasan dan bisa menjaga diri dari pengaruh-pengaruh pelaku kekerasan, selain itu juga sebagai bekal anak anak saat menghadapi dunia perkuliahan untuk lebih waspada terhadap hal-hal yang berkaitan dengan terorisme. Menurut Najib, kampanye ini juga bertujuan agar generasi sekarang menjadi generasi yang tangguh dan cinta damai.
Dengan menyuguhkan kisah pelaku terorisme, siswa melihat bagaimana pelaku terorisme bangkit dari kesalahannya dan menyerukan perdamaian.Dengan menonton film tersebut, siswa diharapkan terhindar dari doktrin-doktrin yang salah dan menyebabkan perilaku kekerasan yang tidak seharusnya. Film yang juga menampilkan pihak korban ini juga memberikan pesan psikologis tersendiri bagi siswa-siswi, “ Saya menjadi lebih paham arti suatu perdamaian, dengan melihat tidak adanya permusuhan anta
ra pelaku teroris dan korban”, ungkap Aysha Zacirra, salah satu siswi yang mengaku senang dengan adanya acara tersebut. Selain itu, bagi Aysha, melihat dari sisi korban yang memaafkan pelaku, Aysha juga menjadi memiliki rasa empati. “ Saya jadi lebih paham akan arti sehat secara psikis yang sesungguhnya” imbuh siswi kelas XII Keagamaan 1 itu. Manfaat lain dirasakan oleh M Dhaffa Zaidan yang juga siswa kelas XII Keagamaan 1, menurut Dhaffa, dengan pemahaman yang dia dapat dengan kampanye ini, memberinya bekal untuk lebih waspada dan hati-hati saat kuliah nanti, “jadi kita bisa lebih hati-hati dalam memilih lingkungan dan teman, agar terhindar dari doktrin-doktrin yang salah”.