Selasa, 24 Januari 2023. MAN Kota Batu patut berbangga kepada Tim KIR yang meraih Gold Medaldan Juara Favorit pada ajang international. Memperhatikan tingkat kesehatan remaja saat ini, diketahui banyak yang mengalami postural kyphosis karena posisi duduk yang salah atau membawa tas yang terlalu berat, sehingga membungkuk. Shanaz As Shafa Putri Fatihin (XII MIPA 3), Sabrina Aisyah Putri Fatihin (XII IPS 1), Raicha Faitimah Al Batul (XI MIPA 2) dan Riko Alisyah Wali (XI IPS 2) tergerak untuk meneliti hal tersebut. Mereka melakukan sebuah penelitian yang pada akhirnya menemukan judul SIDUTOR (Posisi Duduk Detector) as an IoT based postural kyphosis prevention tool. Alat ini bermanfaat untuk mencegah postural kyphosis pada pelajar khususnya. Alat ini juga dapat terhubung melalui aplikasi yang dapat diinstal di smartphone pengguna dengan menautkan bluetooth.
Lomba yang dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2023 ini, diselenggarakan oleh IYSA bekerja sama dengan IPB di event IYMIA “International Young Moslem Inventor Award“. Lomba ini bertujuan mewadahi para pelajar muslim dalam pengembangan teknologi di berbagai bidang. Dari 75 tim yang mengikuti kompetisi ini, penelitian TIM KIR MAN Kota Batu berhasil menarik perhatian juri. Selama ini masih belum ada yang menemukan alat pendeteksi postural kyphosis pada remaja. Tim KIR ini juga melakukan persiapan yang matang. Mulai dari mendesain alat dan bermitra dengan tim IoT Universitas Brawijaya untuk merealisasikan alatnya, sampai kemudian mereka menyusun extended abstract.
Shanaz mengungkapkan perasaannya,” Alhamdulillah, kita bersyukur dan berbahagia karena apa yang sudah kita usahakan mendapatkan hasil dan tentu saja kami merasa senang karena mendapat medali emas dan memiliki pengalaman pada ajang lomba tingkat internasional”. Menurut mereka lomba KIR ini sangat membantu dalam menambah pengalaman dan wawasan tentang karya ilmiah. Berikutnya komentar-komentar para juri dapat digunakan dalam membuat karya ilmiah lebih baik ke depannya. Mereka sangat terkesan dengan mengikuti lomba KIR. “Banyak perjuangan, lomba ini bisa bikin kita terus berkreasi, selalu membuat pikiran untuk terus mengeluarkan ide-ide terbaik tentang karya ilmiah”, ucap Riko. Tim KIR juga berpesan kepada teman-temannya agar melakukan segala sesuatu dari hati, tambahkan ketekunan dan ikhlas saat berproses dalam sebuah perlombaan. Bagi mereka, yang terpenting adalah bagaimana kita berproses, menang dan kalah itu bonus. (ir&RedAksi)